Sekarang ini, telah banyak kita lihat di beberapa perusahaan, banyak memakai alat-alat yang menggunakan teknologi yang canggih dengan mengutamakan manusai sebagai pengatur alat tersebut.
Pertama kalinya, industri yang awalnya hanyalah bekerja dengan menggunakan tenaga mekanik dengan bantuan tangan, hal itu dapat menambah ketidakefektifnya sistem kerja. Ambil contoh, seperti perusahaan pakaian, pada masa lampau dengan buatan tangan, dalam satu hari satu orang dapat menghasilkan 1 pakaian mungkin untuk satu hari saja, sedangkan karena teknologi industri, seperti penerapan mesin jahit dan tenun kita dapat menghasilkan 7-9 pakaian dalam satu hari. Mungkin saja, dengan teknologi yang lebih canggih lagi seperti mesin jahit listrik, dapat menghasilkan 11-12 pakaian dalam satu hari. Begitu efisien! Bahkan dengan penerapan teknologi yang lain seperti sistem komputasi, kita dapat merancang desain-desain pakaian yang hemat dan tepat guna. Betapa kreatifnya dunia ini!
Mari kita kembali ke pandangan umum, semua ini berawal dari revolusi industri yang terjadi dari abadke-18 hingga abad ke-19 yang berdampak besar dalam penemuan barang-barang yang konvensional. Seperti penemuan mesin uap, mesin tenun, mesin pintal yang pada masa itu memang dibutuhkan sekali oleh industri dunia serta juga pada waktu itu, sedang dikembangkan lembaga riset dan penelitian seperti The Royal Society of England. Tetapi, sebanarnya, awal dari semua itu adalah nenek-nenek moyang kita yang hidup pada zaman purba dimana mereka menemukan alat-alat sederhana yang cukup berfungsi dalam pekerjaannya seperti flake, batu kecil yang tipis yang bisa menguliti hewan dan sekarang alat itu menjadi ddasar dalam pembuatan beberapa alat-alat berteknologi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar