Jumat, 31 Desember 2010

AFF Suzuki Cup 2010 FINAL : Menang Tanpa Piala

Sekarang, di beberapa situs-situs terkenal, seperti Facebook, Twitter, Kaskus, Plurk, dll pasti banyak membicarakan kegagalan Indonesia atas Malaysia dalam Final Piala AFF (Piala Tiger) SUZUKI CUP 2010 beberapa hari yang lalu... Setelah kita ketahui, pada leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Timnas Indonesia, dibabat habis-habisan 3 - 0. dan di leg kedua, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, kita cuma menghajar Malaysia 2 - 1. Berarti, secara agregat, Malaysia unggul 4 - 2...

Banyak pujian diberikan kepada performa timnas sekarang ini, BENAR!! Itu semua berkat kemampuan dari pelatih barunya, Alfred Riedl, yang telah melakukan seleksi untuk memilih pemain berbakat, sehingga kita bisa melihat bibit-bibit hasil kerja Riedl, yang telah membanggakan Indonesia. Dulunya, banyak pihak yang tidak suka dengan karakter Riedl yang terlalu tegas dan disiplin, sampai pernah mencoret nama Boaz Solossa dalam tim. Tetapi, sekarang, mereka telah melihat hasil kinerjanya.

Pujian dan pernyataan salut juga ditujukan kepada dua pemain naturalisasi di Timnas, yaitu Christian Gonzales dan Irfan Bachdim. Kedua penyerang ini berhasil resmi sebagai warga negara Indonesia setelah melalui proses panjang.. Christian Gonzales sendiri yang berasal dari Uruguay telah sejak lama bermain di Indonesia, bahkan sempat menjadi maskot Persik Kediri, dan sekarang bermain di Persib Bandung. Sedangkan Irfan Bachdim, baru-baru ini bermain di Indonesia, setelah dilatih sejak lama di Negeri Oranje, Belanda, bahkan sempat bermain di salah satu klub di Eredivisie (Liga Utama Belanda), FC Utrecht.. Bahkan, jasa mereka berdua di timnas juga patut diacungi jempol...

Setidaknya, dalam laga AFF ini, Indonesia masih bisa mengelus dada, karena Indonesia berhasil memperoleh gelar pemain terbaik atas nama Firman Utina, yang tak lain adalah kapten Indonesia. Walaupun sempat dihajar cedera menjelang laga final leg pertama, jasanya dalam mengomandoi pemain di timnas tetap diakui AFF. Walaupun gagal mengeksekusi penalti pada final leg kedua, pelatih Alfred Riedl tidak menyalahkannya... Dia tetap menjadi pemain terbaik dalam ajang tersebut..

Meskipun, timnas mendapatkan pujian dari masyarakat, PSSI malah sebaliknya, masyarakat malah menuntut Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid untuk mundur dari jabatan karena diduga tidak berhasil dalam memajukan sepakbola Indonesia..
Tetapi, kemajuan timnas Indonesia juga telah berhasil menciptakan persatuan yang baik antar sesama suporter di klub Indonesia, semua orang, tanpa dipisahkan dari ras, agama, suku, dan golongan bersatu, entah itu, polisi, napi, artis, rakyat jelata... mereka bersatu untuk mendukung Indonesia dalam ajang AFF ini.. Apakah hal seperti ini akan terjadi lagi setelah ajang tersebut??

Setelah kekalahan ini, marilah kita berbenah diri lagi untuk sepakbola Indonesia, baik dari segi dana, segi pembinaan, bahkan persiapan untuk masa depan.. Karena 1 tahun lagi, SEA GAMES akan digelar.. 2 tahun lagi Pra-Olimpiade dan Pra-Piala Dunia, mudah-mudahan... Indonesia bisa mengikuti Piala Dunia 2014 di Brazil, 2018 di Rusia, atau 2022 di Qatar.... Kita berharap...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar